
Air merupakan sumber bagi
kehidupan. Sering kita mendengar bumi disebut sebagai planet biru, karena air
menutupi 3/4 permukaan bumi. Tetapi tidak jarang pula kita mengalami kesulitan
mendapatkan air bersih, terutama saat musim kemarau disaat air umur mulai
berubah warna atau berbau. Ironis memang, tapi itulah kenyataannya. Yang pasti
kita harus selalu optimis. Sekalipun air sumur atau sumber air lainnya yang
kita miliki mulai menjadi keruh, kotor ataupun berbau, selama kuantitasnya
masih banyak kita masih dapat berupaya merubah/menjernihkan air keruh/kotor
tersebut menjadi air bersih yang layak pakai. Beberapa alternatif cara
sederhana dan mudah guna mendapatkan air bersih dengan cara mempergunakan
filter air/penyaringan air:
·
Saringan
Kain Katun.
Pembuatan
saringan air dengan menggunakan kain katun merupakan teknik penyaringan yang
paling sederhana/mudah. Air keruh disaring dengan menggunakan kain katun yang
bersih. Saringan ini dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil
yang ada dalam air keruh. Air hasil saringan tergantung pada ketebalan dan
kerapatan kain yang digunakan.
·
Saringan
Kapas
Teknik
saringan air ini dapat memberikan hasil yang lebih baik dari teknik sebelumnya.
Seperti halnya penyaringan dengan kain katun, penyaringan dengan kapas juga
dapat membersihkan air dari kotoran dan organisme kecil yang ada dalam air
keruh. Hasil saringan juga tergantung pada ketebalan dan kerapatan kapas yang
digunakan.
·
Aerasi
Aerasi
merupakan proses penjernihan dengan cara mengisikan oksigen ke dalam air.
Dengan diisikannya oksigen ke dalam air maka zat-zat seperti karbon dioksida
serta hidrogen sulfida dan metana yang mempengaruhi rasa dan bau dari air dapat
dikurangi atau dihilangkan.
·
Saringan
Pasir Lambat (SPL)
Saringan
pasir lambat merupakan saringan air yang dibuat dengan menggunakan lapisan
pasir pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Air bersih didapatkan
dengan jalan menyaring air baku melewati lapisan pasir terlebih dahulu baru
kemudian melewati lapisan kerikil. Untuk keterangan lebih lanjut dapat temukan
pada artikel Saringan Pasir Lambat (SPL).
·
Saringan
Pasir Cepat (SPC)
Saringan
pasir cepat seperti halnya saringan pasir lambat, terdiri atas lapisan pasir
pada bagian atas dan kerikil pada bagian bawah. Tetapi arah penyaringan air
terbalik bila dibandingkan dengan Saringan Pasir Lambat, yakni dari bawah ke
atas (up flow). Air bersih didapatkan dengan jalan menyaring air baku melewati
lapisan kerikil terlebih dahulu baru kemudian melewati lapisan pasir. Untuk
keterangan lebih lanjut dapat temukan pada artikel Saringan Pasir Cepat (SPC).
·
Gravity-Fed
Filtering System
Gravity-Fed
Filtering System merupakan gabungan dari Saringan Pasir Cepat(SPC) dan Saringan
Pasir Lambat(SPL). Air bersih dihasilkan melalui dua tahap. Pertama-tama air
disaring menggunakan Saringan Pasir Cepat(SPC). Air hasil penyaringan tersebut
dan kemudian hasilnya disaring kembali menggunakan Saringan Pasir Lambat.
Dengan dua kali penyaringan tersebut diharapkan kualitas air bersih yang
dihasilkan tersebut dapat lebih baik. Untuk mengantisipasi debit air hasil
penyaringan yang keluar dari Saringan Pasir Cepat, dapat digunakan
beberapa/multi Saringan Pasir Lambat.
·
Saringan
Arang
Saringan
arang dapat dikatakan sebagai saringan pasir arang dengan tambahan satu buah
lapisan arang. Lapisan arang ini sangat efektif dalam menghilangkan bau dan
rasa yang ada pada air baku. Arang yang digunakan dapat berupa arang kayu atau
arang batok kelapa. Untuk hasil yang lebih baik dapat digunakan arang aktif.
Untuk lebih jelasnya dapat lihat bentuk saringan arang yang direkomendasikan
UNICEF pada gambar di bawah ini.
·
Saringan
air sederhana/tradisional
Saringan
air sederhana/tradisional merupakan modifikasi dari saringan pasir arang dan
saringan pasir lambat. Pada saringan tradisional ini selain menggunakan pasir,
kerikil, batu dan arang juga ditambah satu buah lapisan injuk/ijuk yang berasal
dari sabut kelapa. Untuk bahasan lebih jauh dapat dilihat pada artikel saringan
air sederhana.
·
Saringan
Keramik
Saringan
keramik dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama sehingga dapat dipersiapkan
dan digunakan untuk keadaan darurat. Air bersih didapatkan dengan jalan
penyaringan melalui elemen filter keramik. Beberapa filter kramik menggunakan
campuran perak yang berfungsi sebagai disinfektan dan membunuh bakteri. Ketika
proses penyaringan, kotoran yang ada dalam air baku akan tertahan dan lama
kelamaan akan menumpuk dan menyumbat permukaan filter. Sehingga untuk mencegah
penyumbatan yang terlalu sering maka air baku yang dimasukkan jangan terlalu
keruh atau kotor. Untuk perawatan saringn keramik ini dapat dilakukan dengan
cara menyikat filter keramik tersebut pada air yang mengalir.
·
Saringan
Cadas/Jempeng/Lumpang Batu
Saringan
cadas atau jempeng ini mirip dengan saringan keramik. Air disaring dengan
menggunakan pori-pori dari batu cadas. Saringan ini umum digunakan oleh
masyarakat desa Kerobokan, Bali. Saringan tersebut digunakan untuk menyaring
air yang berasal dari sumur gali ataupun dari saluran irigasi sawah. Seperti
halnya saringan keramik, kecepatan air hasil saringan dari jempeng relatif
rendah bila dibandingkan dengan SPL terlebih lagi SPC.