Whatsapp

Standar Baku Mutu Air Limbah Industri Karet

Standar Baku Mutu Air Limbah Industri Karet

Industri karet merupakan salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia.

Namun, seperti halnya industri lainnya, proses produksi di industri karet juga menghasilkan air limbah yang perlu dikelola dengan baik agar tidak mencemari lingkungan.

[Disclaimer: artikel ini hanya artikel yang bersifat informasi / edukasi. Untuk daftar produk yang kami jual klik: Katalog Ady Water]

Ilustrasi kebun karet

Untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan oleh industri karet telah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan, perlu untuk memahami parameter dan persyaratan yang harus diukur dan dipenuhi.

Parameter Lateks pekat Karet bentuk kering
Kadar Paling Tinggi [mg/L] Beban Pencemaran Paling Tinggi [kg/ton] Kadar Paling Tinggi [mg/L] Beban Pencemaran Paling Tinggi [kg/ton]
BOD 100 4 60 2,4
COD 250 10 200 8
TSS 100 4 100 4
Amonia Total 15 0,5 5 0,2
Nitrogen Total [sebagai N] 25 1,0 10 0,4
pH 6,0-9,0 6,0-9,0
Debit limbah paling tinggi 40 m3 per ton produk karet 40 m3 per ton produk karet

Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 Tahun 2014

Acuan utama bagi standar baku mutu air limbah di Indonesia adalah Peraturan Menteri Lingkungan Hidup RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah.

Peraturan ini mengatur parameter-parameter yang harus diukur dan batas maksimum yang harus dipenuhi oleh air limbah industri karet sebelum dibuang ke lingkungan.

Parameter yang Harus Diukur

Ada beberapa parameter yang harus diukur untuk menentukan apakah air limbah industri karet memenuhi standar baku mutu. Parameter-parameter tersebut antara lain:

  • BOD (Biochemical Oxygen Demand): BOD mengukur jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme dalam menguraikan bahan organik dalam air limbah. Batas maksimum BOD yang diperbolehkan untuk industri karet adalah tertuang dalam peraturan yang berlaku.
  • COD (Chemical Oxygen Demand): COD mengukur jumlah oksigen yang diperlukan untuk menguraikan bahan organik dan bahan kimia dalam air limbah. Batas maksimum COD juga telah ditetapkan dalam peraturan.
  • TSS (Total Suspended Solids): TSS mengukur jumlah partikel padat yang terdapat dalam air limbah. Partikel-padatan ini dapat berasal dari proses produksi di industri karet. Peraturan menetapkan batas maksimum TSS yang diperbolehkan.
  • Amonia Total: Amonia total mengukur jumlah amonia yang terkandung dalam air limbah. Amonia dapat berasal dari proses-proses tertentu dalam industri karet. Batas maksimum amonia total ditentukan dalam peraturan.
  • Nitrogen Total [sebagai N]: Nitrogen total mengukur jumlah nitrogen yang terkandung dalam air limbah. Nitrogen dapat berasal dari bahan kimia yang digunakan dalam proses produksi. Batas maksimum nitrogen total juga telah ditetapkan.
  • pH: pH mengukur tingkat keasaman atau kebasaan dalam air limbah. Nilai pH yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat memiliki dampak negatif terhadap lingkungan. Standar baku mutu menetapkan rentang pH yang diizinkan.
  • Debit Limbah: Debit limbah mengukur jumlah air limbah yang dihasilkan dalam satuan volume per ton bahan baku yang digunakan. Peraturan menetapkan batas maksimum debit limbah yang diperbolehkan.

Pentingnya Memenuhi Standar Baku Mutu Air Limbah

Memenuhi standar baku mutu air limbah memiliki banyak manfaat, baik bagi industri karet maupun lingkungan sekitarnya. Beberapa manfaat tersebut antara lain:

  • Pemenuhan Peraturan: Dengan mematuhi standar baku mutu air limbah, industri karet akan mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini penting untuk menjaga keberlanjutan operasional industri dan menghindari konsekuensi hukum.
  • Perlindungan Lingkungan: Dengan memastikan bahwa air limbah tidak mencemari lingkungan, industri karet berkontribusi dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup. Air limbah yang terkontaminasi dapat merusak ekosistem air dan mengancam kehidupan organisme air.
  • Reputasi dan Kepercayaan: Industri karet yang dapat membuktikan bahwa mereka memenuhi standar baku mutu air limbah akan memiliki reputasi yang baik di mata masyarakat dan pemangku kepentingan. Ini dapat membantu dalam membangun kepercayaan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan, mitra bisnis, dan komunitas sekitar.
  • Optimalisasi Proses Produksi: Dengan mengelola air limbah secara efektif dan memenuhi standar baku mutu, industri karet dapat mengidentifikasi area-area perbaikan dalam proses produksi mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan efisiensi, mengurangi limbah, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.

Kesimpulan

Standar baku mutu air limbah industri karet ditetapkan untuk memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan tidak mencemari lingkungan dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Dengan memenuhi standar baku mutu, industri karet dapat melindungi lingkungan, mematuhi peraturan, menjaga reputasi, dan memperbaiki efisiensi proses produksi.

Penting bagi pemilik industri karet untuk memahami persyaratan dan melakukan pengukuran secara teratur guna memastikan bahwa air limbah yang dihasilkan telah memenuhi standar baku mutu yang ditetapkan.

Tags :

bm

Ady Water

ADY WATER

Konsultasi Gratis dengan para sales kami untuk menemukan solusi yang paling tepat untuk kebutuhan Bapak Ibu

  • Ady Water
  • Jalan Mande Raya No. 26, RT/RW 01/02 Cikadut-Cicaheum, Bandung 40194
  • Jalan Tanah Merdeka No. 80B, RT.15/RW.5 Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur 13830
  • Jalan Kemanggisan Pulo 1, No. 4, RT/RW 01/08, Kelurahan Pal Merah, Kecamatan Pal Merah, Jakarta Barat, 11480
  • Kupang Panjaan I No.18, DR. Soetomo, Kec. Tegalsari, Kota SBY, Jawa Timur 60264
  • 022 723 8019